Hebat! Tiga Mahasiswa FKH UNAIR Raih Juara II Olimpiade Ilmu Fisiologi Veteriner Tingkat Nasional

    Hebat! Tiga Mahasiswa FKH UNAIR Raih Juara II Olimpiade Ilmu Fisiologi Veteriner Tingkat Nasional
    Tim dari FKH UNAIR pada Kompetisi 1st Indonesian Veterinary Physiology Quiz (iVetPQ). (Sumber: Dokumentasi Narasumber)

    SURABAYA – Universitas Airlangga (UNAIR) sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia tak henti-hentinya mencetak prestasi berkat mahasiswa-mahasiswanya yang berkualitas. Selain mencetak prestasi di bidang non akademik seperti di kejuaraan olahraga, prestasi akademik mahasiswa UNAIR juga tidak dapat diragukan.

    Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) Institut Pertanian Bogor (IPB) University bekerja sama dengan Department of Physiology Faculty of Medicine Universiti Malaya Malaysia menyelenggarakan olimpiade ilmu fisiologi veteriner tingkat nasional 1st Indonesian Veterinary Physiology (iVetPQ). Kompetisi yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting itu diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya IPB, Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), dan tak terkecuali UNAIR.

    UNAIR mengirimkan empat tim untuk mengikuti kompetisi tersebut. Salah satu tim yang beranggotakan tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR berhasil meraih Juara II 1st iVetPQ. Ketiga mahasiswa itu yaitu Ahmad Thoriqul Firdaus, Meisa Zalfa Adisti, dan Kharisma Mamba’ul Ma’wa.

    Ahmad selaku ketua tim, Rabu (13/7/2022) mengatakan bahwa kompetisi tersebut cukup sulit karena harus menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, sambungnya, waktu yang diberi untuk menjawab pertanyaan pun sangat singkat.

    “Kompetisinya itu semacam olimpiade yang dikemas dengan gaya perlombaan menjawab kuis secara langsung, tetapi harus menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, kita ditantang untuk menjawab pertanyaan dengan waktu yang sangat singkat, ” ujar Ahmad.

    Ahmad juga bercerita bahwa persiapan yang mereka lakukan hanya selama empat minggu saja. Untuk mempersingkat waktu, lanjutnya, ia dan timnya langsung membagi-bagi materi sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk dipelajari.

    “Saat mengikuti kompetisi, kami merasa gugup dan tegang. Namun, kami berusaha semaksimal mungkin. Kami juga berterima kasih kepada UNAIR karena telah menumbuhkan rasa percaya diri pada kami sebagai mahasiswanya, sehingga kami dapat memenangkan kompetisi ini, ” tutur Ahmad.

    Pada akhir, Ahmad mengingatkan untuk terus menjaga komunikasi dan kerja sama antaranggota apabila mengikuti kompetisi beregu.

    “Untuk menjadi pemenang, diperlukan kerja sama tim yang kompak, komunikasi yang baik, serta mengikuti informasi mengenai kompetisi juga penting agar tidak tertinggal, ” tukas Ahmad. (*)

    Penulis: Dewi Yugi Arti

    Editor: Nuri Hermawan

    surabaya
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Pemeriksaan Bahan Baku dan Halal Tourisme,...

    Artikel Berikutnya

    Kejari Kota Kediri Launching Satgas Pemberantasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Musik Ramuan DJ Amel Zoya Bisa Buat Orang Joget dan Happy
    Konsolidasi Perhutani dan LMDH untuk Kemitraan Produktif
    Pendam Brawijaya Gelar Karya Bakti di Kecamatan Sawahan
    Perhutani Probolinggo Ikut Berpartisipasi dalam Acara Underwater Clean Up di Pantai Tampora Situbondo

    Ikuti Kami