SUMENEP - Sapudi merupakan salah satu Kepulauan yang berada di Kabupaten Sumenep Provinsi Jawa Timur.
Pulau tersebut juga dikenal sebagai Pulau Sapi, karena menurut informasi yang beredar, Setiap Minggu Sapi di Sapudi bisa mencapai ratusan untuk dikirimkan keluar pulau.
Selain itu, Pualu Sapudi juga memiliki banyak tradisi dan budaya yang cukup arif bahkan sampai terkenal ke panca negara.
Salah satu tradisi tahunan yang sampai saat ini masih arif adalah Membangunkan Sahur dengan menggunakan Angklung yang dilengkapi dengan Can-Macanan (Sejenis Ogoh-ogoh yang menyerupai wajah macan).
Informasinya, Setiap desa memimiliki Jenis Can-macanan tersendiri untuk ditampilkan pada saat akan bangunkan warga diwaktu sahur.
Menurut salah satu Pemilik Angklung, Kang Adi, mengatakan bahwa tradisi bangunkan Sahur di Bulan Ramadhan dengan menggunakan angklung sudah menjadi kebiasaan tahunan.
Bahkan ia mengaku sejak dirinya masih kecil, sudah sering mengikuti patrol keliling sembari memainkan can-macanan.
"Tradisi seperti ini memang sudah ada sebelum saya dilahirkan, " ungkapnya, Sabtu (01/04/2021).
Tidak hanya itu, Pria yang kerap disapa Kakang itu juga menjelaskan bahwa saat ini tradisi patrol menggunakan can-macanan sudah sering di undang oleh masyarakat.
Biasanya, sebelum menjelang sahur sebagian masyarakat mengundang untuk tampil dihalaman rumahnya.
"Kita sering diundang, biasanya kita tampil dari jam 23.00 Wib sampai Jam 03.00 dini hari, " imbuhnya.
Selanjutnya, Kakang juga mengaku bahwa Club Patrol yang biasa diundang oleh warga tersebut, tetap tampil meski hanya disuguhi kerupuk oleh para penggemarnya.
"Iya benar, bahkan terkadang teman-teman hanya diberi makan kerupuk, dan bagi kami ini hanya sebatas hiburan semata, jadi kami tetap tampil untuk menghibur warga, " katanya.
Terpisah, Salah satu Penggemar, Hasyim As'ari menyampaikan, adanya Patrol dengan Can-macanan tersebut dinilai dapat menghibur warga, bahkan ia mengaku pada saat dirinya mengundang, banyak warga yang menonton ke rumahnya.
Baca juga:
Sholawat Burdah
|
"Ini hanyalah hiburan di Bulan Ramadhan, kalau setelah lebaran biasanya sudah tidak ada lagi hiburan seperti ini, " Ungkapnya.
Lanjut Hasim, dirinya juga mengaku adanya patrol keliling yang melibatkan puluhan orang itu dapat membantu warga setempat untuk membangunkan di waktu sahur.
Tidak hanya itu, dirinya menyampaikan juga bisa bersedekah walau dengan makanan apa adanya yang ia miliki.
"saya yakin mereka bahagia, meski hanya diberi makan kerupuk, apalagi mereka dalam keadaan capek keliling sambil jalan kaki, " pungkasnya. (QQ)