PROBOLINGGO - Mendalami dunia jurnalistik, santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo tidak lalai pada protokol kesehatan (prokes) covid19. Kegiatan yang dikemas dengan Ngaji Jurnalistik itu didampingi ustadz Taufiqur Rohim salah satu wartawan media online di Probolinggo sebagai penyaji, Ahad sore (17/01/21) di ruangan Humas dan Protokoler.
Tujuh santriwati yang aktif menjadi wartawan website Pondok Pesantren Nurul Jadid (Infokom-NJ) tampak fokus menyimak materi yang disampaikan oleh penyaji. Mereka tetap melaksanakan prokes covid-19 diantaranya memakai masker.
Covid-19 tampak tidak menjadi penghambat bagi Infokom Nurul Jadid untuk terus mengasah skill jurnalistiknya.
Ustadz Ponirin Mika Kepala Sub Bagian Humas dan Protokoler mengatakan, kegiatan ngaji jurnalistik ini diadakan untuk memberikan bekal pada awak infokom NJ agar terus berkembang skill dalam penguasaan menulis berita.
“Ngaji jurnalistik diadakan untuk memberikan bekal pada awak infokom NJ agar terus berkembang skill dalam penguasaan menulis berita, ” Ungkapnya.
Meski demikian, Pria berkacamata itu menyampaikan agar seluruh peserta tetap menjaga jarak dan memakai masker.
“Iya tentu. Prokes Kesehatan Covid-19 menjadi hal sangat penting untuk diperhatikan diantaranya memakai masker, ” Imbuhnya.
Ustadz Ponirin melanjutkan, Lisa Wahyuni, salah satu anggota Infokom serta peserta ngaji jurnalistik. ngaji jurnalistik ini merupakan kegiatan penting yang harus diikuti oleh anggota Infokom selaku wartawan pesantren. Terlebih mengingat berita yang akan disampaikan pada masyarakat, tentunya perlu diadakan pelatihan jurnalistik guna memperdalam pembuatan berita.
“Tugas Infokom adalah menyampaikan informasi pesantren pada masyarakat. Oleh karena itu, agar informasi dapat dikelola dan disampaikan dengan baik terutama melalui media tulis, maka ngaji jurnalistik merupakan hal yang sangat mereka butuhkan, ” Ungkap ustadz kelahiran Sumenep tersebut.
Beliau juga menuturkan bahwasanya ngaji jurnalistik untuk saat ini hanya fokus pada bagian Infokom putri saja. “Insya Allah setelah ini kami akan mengagendakan kegiatan Ngaji Jurnalistik untuk seluruh wartawan yang ada di bawah naungan pesantren. Baik wartawan pesantren, maupun wartawan lembaga.
Lisa Wahyuni salah satu peserta Ngaji Jurnalistik memberikan respon positif dengan adanya kegiatan tersebut.
“Meski harus seperti itu, kami tetap bisa mengambil pelajaran dengan baik dari yang Ustadz taufiq sampaikan tentang bagaimana jurnalistik dan penulisan berita secara sistematika, ” Tandasnya. (b3l)