KEDIRI - Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana akrab disapa Dito melakukan blusukan bersama pelaku usaha produksi tepung tapioka Desa Kaliboto dan kolam pemancingan Wira Tirta Desa Blimbing Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (7/11/2020) siang.
Saat kunjungan Dito blusukan dan berdialog mendengarkan keluhan warga Desa Kaliboto yang mayoritas pelaku usaha produksi tepung tapioka.
Hasil dari dialog bersama di rumah warga Desa Kaliboto sangat terlihat gayeng dan terlihat santai.
Gapoktan Tani Luhur Desa Kaliboto mengeluhkan jalan pintas Barat dan Timur jembatan jreng yang menghubungkan Desa Kaliboto dan Desa Kalirong, sering terjadi kecelakaan, hal ini akan menjadi perhatian Mas Dhito.
Disusul keluhan dari perwakilan warga terkait Limbah, Jembatan, Kesulitan memasarkan hasil produksi tepung tapioka, mengalami banjir tahun, kesulitan pupuk dan pelayanan mengurus KTP.
Semua keluhan warga Kaliboto langsung diberikan solusinya oleh Mas Dito. Apabila, nanti pada tanggal 9 Desember diberi amanah maka kesulitan warga Desa Kaliboto bisa dicarikan solusi yang terbaik.
Salah satu warga bernama Supriyanto (45) warga Desa Kaliboto mengeluhkan terkait pelayanan pengurusan e-KTP.
Dito menjelaskan terkait Pelayanan surat-surat atau membuat KTP akan kita buatkan aplikasi yang akan kita bangun agar bisa terhubung dengan balai-balai desa, sehingga bisa melayani warga lebih cepat, Discapilduk bisa terkonek dengan balai desa.
Disusul tentang tunjangan keluhan guru ngaji yang sangat minim. Keluhan itu Dito mengatakan, sudah saya bicarakan ke dewan, insentif guru ngaji tiap bulan mendapat Rp 50 ribu sangat minim.
"Saya akan memperjuangkan ada perubahan, namun besaran insentif masih akan dibicarakan terkait insentif guru Madin dan guru TPQ, " bebernya.
Selain itu, Dito melanjutkan blusukan ke Wisata Pemancingan Wira Tirta Desa Blimbing Kecamatan Tarokan melakukan diskusi dan dialog dengan warga Desa setempat mengatakan, keluhan terkait kesulitan air.
Dito menegaskan, kuncinya adalah kepala daerahnya harus tegas, untuk mencari solusi terkait kesulitan masalah air. Namun, sikap tegasnya sangat tidak disukai masyarakat, karena saya akan memberikan sanksi tegas bagi pelaku yang melakukan penebangan hutan di kawasan Lereng Wilis yang menyebabkan hutannya gundul.
Dikarenakan, dampaknya sangat merugikan masyarakat, karena serapan air berkurang dan tampungan air sudah tidak ada yang berakibat musibah banjir.
"Langkah pertama menyelamatkan hutan dan yang kedua, dengan membangun embung, kalau 9 Desember nanti saya diberi amanah menjadi Bupati Kediri akan membangun embung bagi masyarakat yang terdampak bandara, " imbuhnya.
Dito menjelaskan bahwa untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Blimbing Kecamatan Tarokan akan dibuatkan pelatihan khusus ibu-ibu, terkait program Desa Inovasi Tani Organik yang dikenal dengan DITO dan sudah berjalan di 5 Kecamatan.
Program DITO fungsinya memberikan pembekalan seluruh kelompok tani membuat pupuk organik, dimana bahan-bahan baku dan pelatihan serta proses penanaman kita siapkan.
"Kita akan memonitor pada saat masa produk panen hasilnya bagus dengan cost yang dikeluarkan dengan penggunaan pupuk organik, akan kita lanjutkan programnya, " tutup Dito. (Prijo)