SUMENEP - Haul Akbar Datok Karaeng Pattas Gelaman, Arjasa, Kangean, Sumenep dilaksanakan ditengah Pandemi Covid-19, Kamis siang (13/09/20) di Masjid Dato’ Karay Gelaman, Arjasa, Kangean, Sumenep.
Ketua Panitia Pelaksana Haul Ustaz Ponirin Mika menyampaikan, haul kali ini dilaksanakan dengan mengundang ribuan orang yang terdiri dari Desa Gelaman maupun diluar Desa Gelaman.
“Alhamdulillah, kali ini kita bisa mengundang ribuan orang untuk ikut bersama-sama mendo’akan almarhum. Orang yang kita undang bukan hanya warga masyarakat Gelaman tapi juga diluar Desa Gelaman, ” Katanya.
Kita tau, Datok Karaeng Pattas seorang ulama kesohor di Gelaman bahkan di pulau Kangean. Karena beliau seorang pejuang Islam yang datang dari Makasar menuju Gelaman untuk melaksanakan dakwahnya, yaitu menyebarkan agama Islam ahlusunnah wal-jamaah, ” Ucap Ustaz Ponirin
Cucu Datok Karaeng Pattas ini melanjutkan, meski di masa Pandemi masyarakat sangat antusias mengikuti rangkaian acara haul hingga selesai. Semoga tahun depan kami (keluarga) bisa melaksanakan haul yang lebih sempurna dari tahun ini.
Sementara Guru Ahmadullah pembaca manaqib Datok Karaeng Pattas menyampaikan, Datok Karaeng Pattas merupakan ulama kharismatik yang datangnya dari Makasar ke tempat ini (Gelaman). Beliau bukan hanya seorang alim agama melainkan seorang yang memiliki karamah yang sangat menakjubkan.
Suatu ketika ada orang yang bertamu ke kediaman Datok Karaeng lantas tamu tersebut menginginkan ikan laut padahal di kediaman Datok Karaeng kala itu tidak ada ikan laut.
Akhirnya Datok Karaeng melemparkan pancing ke halaman langger atau surau kemudian pancing itu ditarik dan tanpa di duga ikan laut besar di dapat, ” Imbuh Guru Ahmadullah.
Masih kata Guru Ahmadullah, Datok Karaeng ini dikenal juga memiliki ketajaman penglihatan mata batin. Setiap orang yang sowan kepadanya tanpa menceritakan keperluannya orang tersebut kepada Datok Karaeng. Tapi anehnya Datok Karaeng tau duluan.
Datok Kareng memiliki istri yang bernama Sitti Aisiyah yang rajin ibadah. Bahkan berpuasa terus-menerus sehingga iapun memiliki karamah. Salah satu karamahnya, Nyai Aisyiah pernah bertanding terbang dengan jin. Terbangnya di mulai dari Desa Gelaman menuju Pulau Paliat.
Singkatnya, Jin tidak mampu terbang sampai tempat tujuan tapi Nyai Aisyah mampu menyelesaikan tanpa kendala. Jin pun mengakui kehebatan Nyai Aisyiah dan ia (jin) berjanji tidak akan mengganggu keluarga besar Datok Karaeng dan Nyai Aisyiah, ” Tegasnya.
Sebenarnya banyak cerita kekaramahan Datok Karaeng dan Nyai Aisyiah. Namun porsi waktu pembacaan manaqib cukup singkat dan akan saya ceritakan lagi pada kegiatan-kegiatan selanjutnya, ” Kata Guru Ahmadullah.
Kami ingin mendo’akan Datok Karaeng karena kami ingin ngalap barokahnya, ” Ungkap Martawi salah satu peserta haul.
Meski kami istikamah ngaji di maqbarahnya, kegiatan haul seperti ini penting untuk kami ikuti karena ada pembacaan manaqibnya sehingga kami bisa lebih tau dan lebih dekat kepada ulama kharismatik ini, ” Tambahnya.
Makam (maqbarah) Datok Karaeng dan Nyai Aisyiah berada di tempat pemakaman umum yaitu makam tengah di Desa Gelaman. Bisanya setiap hari selalu ada yang berkunjung ke maqbarah itu namun yang paling ramai mengunjungi maqbarah tersebut pada saat momentum hari raya idul fitri maupun idul adha. (AM)