PROBOLINGGO - Universitas Nurul Jadid (UNUJA) gelar Seminar Kewirausahaan denga tema “Peran Inkubasi Bisnis Pesantren dalam Pengembangan Ekonomi Keummatan, Kamis (25/03/21) di Aula Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Saat ini pesantren sudah mulai melek ekonomi, terbukti dengan adanya OPOP One Pesantren, One Produk. Kalau Pesantren melek ekonomi, Pesantren sudah mulai sadar terhadap potensinya. Selanjutnya, Jika Pesantren tidak melek ekonomi, pastilah Pesantren tidak berdaya, ” Ungkap Gus H. Anas Al-hefni Direktur Distribution Center KSBP saat mengisi Seminar Kewirausahaan denga tema “Peran Inkubasi Bisnis Pesantren dalam Pengembangan Ekonomi Keumatan, Kamis (25/03/21) di Aula Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Saat saya berkunjung ke luar Pulau Jawa, saya sering melihat Pesantren yang jumlah santrinya sangat minim sekali, ada yang berjumlah 25 orang paling banyak 500 orang, sehingga mereka kebingungan untuk membayar guru bahkan kadang-kadang untuk makan saja kebingungan, ” Imbuhnya.
Kalau Pesantren di Jawa banyak yang sudah mandiri seperti di Pesantren Nurul Jadid, ” Lanjutnya.
Menurutnya, Pesantren berdaya karena memanfaatkan dua potensi yang dimilikinya, Pertama, memilki usaha dan manajemen keuangannya bagus.
“Ada pesantren yang tidak punya usaha tapi manajemen keuangannya bagus tetap berdaya. Contoh, SPPnya tinggi sehingga Pesantren mengelolahnya dengan baik akhirnya mampu membayar gurunya, ” Imbuhnya.
Pesantren harus memiliki koperasi, kemudian dikelola dengan profesional ini akan berdampak baik bagi Pesantren, ” Katanya.
Turut hadir ratusan pengurus Pesantren Nurul Jadid, Dosen dan Guru dan pengurus KSBP juga jejaring Pesantren Nurul Jadid dalam bidang pengembangan usaha. (MP)