SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bertransformasi ke pasar digital.
Pembukaan pameran Jatim Fair Virtual Tahun 2020 menjadi momen pemerintah dalam merealisasikan hal tersebut yang merupakan masih serangkaian Hari jadi Ke - 75 tahun Jawa Timur di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Kamis (22/10/2020).
"Transformasi digital ini sesungguhnya bukan karena covid-19, tapi ini sudah menjadi suatu keharusan saat ini. Jack Ma, co-founder Alibaba saat forum WTO tahun 2018 lalu sudah memprediksi bahwa di tahun 2030, 99 persen pelaku UMKM dunia akan melakukan proses perdagangan secara online, " kata Khofifah.
Pelaksanaan Jatim Fair Virtual yang 80 persen-nya dilakukan secara virtual sebagai bentuk terobosan transformasi digital yang saat ini menjadi sebuah keharusan bagi para pelaku ekonomi terutama UMKM.
Khofifah mengatakan proses literasi digital terutama untuk pelaku UMKM harus sesegera mungkin dilakukan secara masif. Untuk itu ia mengajak segenap stakeholder mulai dari KADIN, Bank Indonesia, OJK, sampai dengan lembaga perbankan termasuk Bank Jatim dan Bank UMKM terus mendorong pelaku UMKM Jatim agar mampu melakukan penjualan secara online.
"Kami butuh support luar biasa dari semua pihak baik government maupun private sector untuk terus bersama-sama membangun kolaborasi dan sinergi mendorong pelaku UMKM Jatim masuk dalam e-commerce maupun melalui marketplace, " jelasnya.
Menurutnya transformasi digital bagi pelaku UMKM ini menjadi penting karena UMKM merupakan basis perekonomian Jawa Timur. UKM/IKM memberikan kontribusi terhadap PDRB Jatim pada tahun 2019 sebesar 56, 94 persen, atau menyumbang Rp1.339, 47 triliun dari total PDRB Jatim tahun 2019 yang sebesar Rp2.352, 42 triliun.
"Pemprov Jatim terus melakukan penguatan kelembagaan, pembiayaan, SDM, produk dan pemasaran untuk mempercepat pemulihan ekonomi bagi para pelaku UMKM yakni dengan menjaga agregat demand perekonomian Jawa Timur dalam mempertahankan basis konsumsi masyarakat melalui penyaluran program Social Safety Nett, fasilitasi permodalan melalui program DAGULIR, KUR dan CSR/PKBL, Program OPOP (One Pesantren One Product), serta memfasilitasi UMKM untuk dapat mengakses bakat talent yang ada di Millenial Job Center (MJC), "Ujarnya.(Jon)