BLITAR - Pondok Pesantren selain membekali santri dengan ilmu agama juga harus dibekali dengan kompetensi yaitu ilmu ekononomi khususnya pertanian beserta variannya seperti peternakan, perikanan dan lain-lain. Pada dasarnya negara kita adalah sebagian besar penduduknya adalah petani dan memungkinkan itu bisa dikembangkan di lingkungan pesantren.
Itu dikatakan, Ahmad Khubby Ali (Gus Bobby) Asisten Pengasuh Ponpes Maftahul 'Uluum Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Dilahan 5 Hektar, Pondok Pesantren ini berencana merintis pembudidayaan buah alpukat jenis aligator dan markus.
"Dari luas lahan tersebut, 30 persen untuk pendidikan pesantren dan selebihnya sebagai pembekalan santri di bidang ekonomi khususnya pertanian. Hal ini untuk membekali santri ketika menuntut ilmu di pesantren, " ujar Gus Bobby kepada indonesiasatu.co.id, Rabu (07/04/2021).
Dikatakannya, Ponpesnya sudah menyiapkan lahan untuk penanaman buah alpukat. Selain itu akan bekerja sama dengan pemilik CV. Nusa Patria Link, M. Iskandar penyedia bibit unggul di Blitar terkait dengan pembibitan, pembiayaan, perawatan, pelatihan dan sekaligus pendampingannya dalam budidaya alpukat.
"Setelah penanaman buah alpukat selesai, dilahan setengah hektar, kita juga akan mengembangkan usaha penggemukan kambing dan sapi yang berada di desa sebelah. Hal ini untuk membekali para santri di bidang peternakan, " tegasnya.
Ahmad Khubby Ali mengharapkan, setelah pulang dari Ponpes Maftahul 'Uluum nanti santri bisa mandiri secara ekonomi dan finansial, sehingga sumber daya manusia yang lahir dari pesantren ilmunya bisa komplit. Ketika terjun di tengah masyarakat, harus siap berkompetisi, bersaing, menjadi leadership dan mengamalkan ilmunya (tn)