SURABAYA - Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur diminta untuk berkolaborasi membantu para pelaku UMKM. Hal ini dilakukan agar UMKM yang saat ini mengalami keterpurukan imbas Covid - 19 bisa berkembang dengan baik.
Hal ini disampaikan anggota Komisi B DPRD Jatim, Agatha Retnosari dalam pembahasan P-APBD Provinsi Jatim 2020 di DPRD Jatim, Selasa (1/9).
Menurut Agatha, kolaborasi ini terkait dengan bantuan modal pada pelaku UMKM dan usaha mikro. "Dinas Koperasi dan UMKM Jatim harus membantu mereka memasarkan produk mereka secara online, " katanya.
Kata Politisi asal fraksi PDI Perjuangan ini, ada dua usulan yang harus dilakukan. Pertama, Dinas Perindustrian dan Perdagangan membuat marketplace khusus untuk hasil karya UMKM. Dimana, lanjut Agatha, dalam platform tersebut ada batasan untuk tidak memasukkan barang impor dari Tiongkok atau pun pabrikan besar.
"Karena para UMKM ini tidak akan mampu bersaing dengan barang-barang Tiongkok bila mereka masuk. Oleh sebab itu dengan adanya marketplace khusus ini bisa menjadi upaya perlindungan negara para produk-produk dalam negeri agar lebih dikenal luas oleh masyarakat kita, " paparnya.
Usulan kedua, lanjutnya, adalah membuat Live Shopping dengan mengundang para influencer. Selain sebagai alat promosi dagang, juga bisa sebagai upaya perluasan pasar dan peningkatan omzet dalam jangka panjang.
"Kedua usulan terobosan ini adalah upaya kita untuk New Normal di masa pendemi. Kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman masa pendemi ini, " pungkasnya. (***)