Indonesia Menuju Swasembada Gula 2023

    Indonesia Menuju Swasembada Gula 2023
    Petugas BBPPTP, UPT PSBP, Balittas dan CV. Lang Buana saat melakukan uji kelayakan bibit tebu di wilayah Kediri

    JAWA TIMUR - Untuk mewujudkan swasembada gula, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (UPT PSBP) Provinsi Jawa Timur, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) Malang laksanakan uji kelayakan bibit tebu di wilayah Kediri, Rabu (18/11/2020).

    Hal ini sesuai dengan program kerja Pemerintah yang telah menyiapkan swasembada gula dan ditargetkan tercapai tahun 2023 lewat program percepatan swasembada gula. 

    Menurut keterangan, Kepala Seksi Jaringan Laboratorium, BBPPTP, Joko Suprianto, agenda hari ini adalah pencarian bibit tebu yang layak untuk dijadikan benih yang dapat dikembangkan oleh gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Jawa Timur. Makanya kita menurunkan pemulia dari Balittas Malang ke lapangan untuk mengecek bibit tebu agar menjadi bibit yang bersertifikat.

    (Saat tim memeriksa bibit tanaman tebu di wilayah Pare Kediri)

    "Dengan program swasembada gula dari pemerintah kita mengembangkan komoditas tebu di area Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Makanya kita mencari bibit unggul di daerah Kediri supaya layak ditanam, " terang Joko.

    Lanjutnya, langkah tersebut sebagai rencana untuk memperlancar distribusi dan ketersediaan benih tebu di Jawa Timur. Maka sudah selayaknya sebagai petani tebu di Jawa Timur harus bisa mengembalikan kejayaan dan kesejahteraan petani gula dengan program revitalisasi industri gula nasional secara komprehensif.

    Senada dengan Joko, Taufiq Hidayat dari Balittas, tugas pemulia adalah menguji persyaratan mutu benih tebu seperti kebun benih, kemurnian varietas termasuk hama dan penyakit tanaman terutama penyakit luka api. Penyakit luka api dikenal sebagai smut disease yang disebabkan oleh jamur Sporisorium scitamineum dan merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman tebu.

    (Pelaksanaan pengajuan evaluasi uji kelayakan yang di prakarsai CV. Lang Buana dan diperiksa dari Balitas juga team Balai Besar serta UPT Jatim)

    Tanaman tebu yang terserang penyakit tersebut akan membentuk cambuk berwarna hitam pada bagian ujung tanamannya. Cambuk yang terbentuk dari gabungan antara jamur dan bagian tanaman tebu tersebut dapat mencapai ukuran lebih dari 1, 5 meter. 

    ''Dari 4 kebun yang sudah di uji, kebun tebu yang ditanam adalah varietas cenning dan tidak ditemukan adanya luka api. Sehingga, kebun tersebut layak digunakan sebagai kebun benih tebu dan tentunya tetap dijaga mutu nya hingga waktu panen, '' papar Taufiq.

    Dilain pihak, UPT PSBP Provinsi dari Jawa Timur menjelaskan, hari ini kita melaksanakan uji kelayakan tebu dan sertifikasi. Jadi pemulia masuk ke dalam area tebu untuk memastikan hamparan benih tersebut layak apa tidak. Jika dinyatakan layak maka kita akan masuk untuk menghitung taksasi.

    Bambang Setiyawan mewakili CV. Lang Buana juga sekaligus seketaris PPBTPI (Perkumpulan Penangkar Benih Tanamam Perkebunan Indonesia) Jawa Timur menyambut baik dan mendukung dengan adanya progam dari direktorat jendral kementrian perkebunan tentang pembangunan KBD 2020. Namun posisi saat ini jawa timur terjadi kelangkaan benih tebu. Untuk itu PPBTPI Jatim menggerakan anggotanya supaya menyiapkan kebun2 benih tebu yang layak di evaluasi uji kelayakan demi terpenuhinya kebutuhan benih di area Jatim. (tn)

    Tebu Gula Jawa Timur
    Sumartono

    Sumartono

    Artikel Sebelumnya

    Journalist Media Indonesia Satu Gelar Kopdar...

    Artikel Berikutnya

    Nita Jaya Catering Surabaya Gelar  Buka...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Danrem Pimpin Ziarah Rombongan HUT Ke-61 Korem 083/Bdj
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Musik Ramuan DJ Amel Zoya Bisa Buat Orang Joget dan Happy
    Konsolidasi Perhutani dan LMDH untuk Kemitraan Produktif
    Pendam Brawijaya Gelar Karya Bakti di Kecamatan Sawahan

    Ikuti Kami