SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan dukungannya terhadap program yang dicanangkan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Melalui Departemen Teknik Perkapalan, ITS yang berkolaborasi dengan Universitas Cendrawasih (Uncen) memberdayakan masyarakat Provinsi Papua agar dapat membuat kapal long boat secara mandiri.
Kepala Departemen Teknik Perkapalan ITS Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD menjelaskan, kapal menjadi salah satu moda transportasi utama bagi masyarakat yang bermukim di Provinsi Papua. Untuk membantu pemenuhan kebutuhan ini, Departemen Teknik Perkapalan ITS bersama Uncen mengadakan lokakarya untuk memberdayakan masyarakat Papua dalam pembuatan kapal long boat, Sabtu (4/6/2022) lalu.
Lokakarya yang diadakan di Departemen Teknik Perkapalan ITS ini dihadiri oleh para pemuda Papua yang berasal dari daerah Serui Kota, Mamberamo Hulu, Mamberamo Raya, dan Asmat. “Diadakan selama 10 hari, lokakarya ini bertujuan agar pemuda Papua mampu membuat cetakan kapal dan mendapatkan pengetahuan dasar seputar bidang perkapalan, ” papar dosen yang mendapatkan gelar doktornya dari Newcastle University, Inggris ini.
Wasis melanjutkan, selain respon positif dari para pemuda yang sangat antusias terhadap lokakarya ini, respon serupa juga diberikan oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini yang berkunjung langsung ke lokasi acara. “Dalam kunjungannya, Bu Risma (Tri Rismaharini, red) sangat mengapresiasi semangat para pemuda yang diharapkan mampu menjadi motor perubahan di daerahnya masing-masing nantinya, ” tutur lelaki berkacamata ini.
Dosen yang berasal dari Bojonegoro itu mengungkapkan, kerja sama tersebut tidak akan berhenti di lokakarya ini saja. Pendampingan akan terus diberikan oleh tim dari Departemen Teknik Perkapalan ITS selama proses pembuatan kapal dengan panjang 10 meter ini. “Para mahasiswa dan dosen dari Departemen Teknik Perkapalan ITS akan terus membantu dan mendukung segala proses pembuatan kapal fiberglass ini di Uncen nantinya, ” terang Wasis.
Melihat jauh ke depan, dosen Laboratorium Desain Kapal Departemen Teknik Perkapalan ITS ini berharap bahwa nantinya lewat pemberdayaan tersebut dapat menaikkan taraf ekonomi masyarakat Papua. “Lewat keahlian baru yang diajarkan ini, semoga para pemuda (Papua) dapat memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari, sehingga mampu pula membuka lapangan kerja baru, ” tutupnya optimistis. (HUMAS ITS)
Reporter: Ricardo Hokky Wibisono