SURABAYA - Berbagai macam inovasi terus digencarkan oleh TNI-AD di jajaran Kodam V/Brawijaya dalam mewujudkan generasi penerus yang berkarakter, berkepribadian dan memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi.
Seperti yang dilakukan oleh Korem 084/Bhaskara Jaya yang berada di bawah kepemimpinan Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo saat ini. Menurutnya, pelatihan dan pendidikan yang diberikan oleh peserta pramuka dinilai sangat penting untuk dilakukan.
“Setiap warga negara berhak untuk menjadi kader Bela Negara, karena hal itu merupakan kewajiban dan kehormatan bagi setiap warga Negara, ” kata Kasi Ter Korem 084/BJ Kolonel Inf Samsul Huda yang hadir mewakili sambutan Danrem 084/BJ, Sabtu, 26 Juni 2021 sore saat membuka pelatihan dan perkemahan pramuka Saka Wira Kartika di Lapangan Makorem 084/BJ Surabaya.
Dikatakan Kasi Ter Korem 084/BJ, rencananya, kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari. Bahkan, nantinya para peserta akan diberikan beberapa materi pelatihan oleh personel Korem 084/BJ, khususnya dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam.
“Nantinya, setiap anggota Kwarcab akan diuji 5 Krida yang terdiri dari Mountenering dan Lempika, Navrat, Pioneer, Survival hingga membantu proses evakuasi bencana alam, ” ujarnya.
Selain itu, selain bertujuan untuk mewujudkan generasi penerus yang berkarakter dan berjiwa nasionalisme, kegiatan itu juga digelar dengan tujuan untuk lebih menggalakkan Pramuka sebagai wadah yang paling relevan dalam rangka membina generasi muda.
“Hal inilah yang mendorong TNI-AD untuk lebih berperan aktif di dalam Pramuka. Sebab, selama ini, adanya indiksi lunturnya jati diri bangsa semakin terlihat jelas, itu yang menjadi keprihatinan kami sebagai prajurit TNI-AD, ” tutur Kasi Ter Korem 084/BJ
Ia berharap, sehubungan dengan digelarnya kegiatan kali ini, para peserta Pramuka bisa menyalurkan wawasan yang dimilikinya kepada para pemuda yang berada di sekitarnya. “Saya harap, peserta Pramuka yang kita latih kali ini, tidak segan-segan untuk memberikan maupun menyalurkan wawasannya kepada pemuda di sekitarnya, ” pintanya. (Jon)