SUMENEP - Wisata Jembatan Mangrove (WJM) yang terletak di Desa Kalowang Kecamatan Gayam Kabupaten Sumenep, saat ini mulai mengalami kemerosotan pengunjung.
Hal tersebut, di ungkap oleh Ketua Pengelola Wisata Mangrove, Sahabat Syaiful Amri. Sabtu, (26/12/2020).
Ebeng sapaan akrabnya menyampaikan bahwa vakumnya Wisata tersebut disebabkan karena era pandemi covid-19 yang tidak kunjung berakhir.
"Wisata vakum sementara waktu, karena era pandemi covid-19, " Ujarnya.
Selanjutnya, ia mengaku dibalik vakumnya wisata tersebut, Pemuda Kalowang akan melakukan terobosan inovasi - inovasi baru untuk meningkatkan kualitas dari WJM itu sendiri.
"Kami bersama temen-teman pemuda sudah ada ancang-ancang untuk memperbaiki wisata tersebut menjadi wista kuliner khas mangrove, ".
Tidak hanya itu, dalam pengkuannya kuliner khas mangrove yang akan dikembangkan tidak lain seperti, sirup mangrove dan kopi mangrove.
" Kami sudah merancang olahan-olahan buah mangrove yang nantinya akan menjadi ciri khas tersendiri di WJM, "Tukasnya.
Oleh karena itu, Besar harap kata Ipung, agar ada sentuhan dari pemerintah terkait dengan ide-ide yang akan dilenggangkan kedepannya. Karena menurutnya, wisata hasil dari inovasi pemuda kalowang tersebut nantinya dapat dijadikan pembelajaran di Desa - Desa lain.
" Jadi saya ingin wisata ini nanti dijadikan sebagai pembelajaran bagi pemuda-pemuda yang ada di Sapudi agar dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada di tempatnya masing-masing, " Pungkasnya. (QQ)