SURABAYA – Salah satu faktor kemajuan suatu negara dapat dilihat dari jumlah wirausahawan di negara tersebut, semakin banyak wirausahawan maka semakin besar harapan masyarakat untuk mencari pekerjaan berdasarkan keahliannya, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat di suatu negara karena itu pekerjaan akan diciptakan dan pengangguran akan berkurang.
Begitupun pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kemampuan menjadi wirausaha sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga pada Sabtu (26/02/2021), mengadakan webinar class on entrepreneurship dengan mengundang Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc Wakil Gubernur Jawa Timur dan Prof Dr Budi Santoso dr SpOG(K) dekan FK UNAIR.
Emil dalam penyampaian materi menyampaikan perkembangan ekonomi kreatif tidak terlepas dari generasi muda sebagai gudang ide dan talenta. Generasi muda, sambungnya, adalah sumber daya yang produktif, mereka kreatif untuk memulai usaha, yang juga membantu pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran tenaga kerja produktif.
“Semakin banyak pemuda yang terjun dalam dunia wirausaha maka semakin banyak pula produktivitas yang dihasilkan, yang juga berdampak pada peningkatan perekonomian negara, ” paparnya.
Lebih lanjut, talenta muda khususnya saat ini harus memiliki keberanian mengambil risiko. Usia muda lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang.
“Keberadaan pengusaha muda yang berkualitas sangat penting. Hal ini berkaitan dengan bonus demografi yang menyebabkan jumlah generasi muda akan sangat banyak. Di Jatim saja, separuh lebih dari jumlah penduduknya adalah generasi muda. Kita harus bisa menyikapi bonus demografi ini dengan baik, ” ungkapnya.
Baca juga:
Kuota Pupuk Bersubsidi Di Jatim Berkurang
|
Jawa Timur, tandasnya, membutuhkan ekosistem yang bisa melahirkan wirausaha-wirausaha muda yang potensial. Karena ke depan, anak muda akan memegang kunci dalam perekonomian provinsi paling timur di Pulau Jawa ini.
“Tidak terkecuali pada bidang kesehatan, peluang usaha juga terbuka sangat luas. Healthy food, startup kesehatan, medical tourism, konten kreator kesehatan dan masih banyak yang lainnya terbuka lebar, ” jelasnya.
Prof Budi Santoso dalam sambutannya sangat mengapresiasi dengan dimasukkannya kewirausahaan sebagai salah satu mata kuliah wajib di FK UNAIR. Harapannya mahasiswa dan civitas FK UNAIR mempunyai bekal kewirausahaan yang mumpuni.
“Webinar Class on Entrepreneurship ini akan kami laksanakan secara berkala setiap bulannya. Akan ada 11 kali pada tahun 2022 ini, ” pungkasnya. (*)
Penulis: Muhammad Suryadiningrat
Editor: Nuri Hermawan