SURABAYA - Polda Jawa Timur akan berkomitmen penuh untuk memberantas peredaran narkoba.
Koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, tokoh masyarakat, ulama, dan lembaga non-pemerintah terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari ancaman penyalahgunaan Narkoba.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si saat menghadiri road show generasi emas tanpa narkoba di Universitas Negeri Malang, Rabu (13/12) yang lalu.
Irjen Pol Imam juga menambahkan, perang melawan narkoba bukanlah tugas yang bisa dilakukan sendiri oleh kepolisian.
Menurutnya peran aktif masyarakat untuk mencegah kejahatan Narkoba sangatlah penting.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan peredaran narkoba, " ungkap Irjen Imam.
Ia meminta kepada masyarakat untuk turut serta memberikan informasi kepada kepolisian, mendukung program-program pencegahan, serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dari peredaran narkoba.
"Ini adalah langkah-langkah konkret yang dapat kita ambil bersama, ” kata Irjen Imam.
Baca juga:
Pemotor Tewas di Baypass Krian
|
Kapolda Jatim dalam penekanannya juga mengatakan bahwa Polda Jatim juga akan fokus pada upaya rehabilitasi dan pemulihan bagi para korban narkoba melalui upaya restorative justice dan keterlibatan masyarakat dalam membantu mereka yang terjerat narkoba untuk kembali ke jalur yang benar sangat diperlukan.
“Kita harus memandang mereka sebagai saudara-saudara kita yang membutuhkan dukungan dan bimbingan, ” ujar Irjen Imam.
Ditambahkan oleh Kapolda Jatim, bahwa Edukasi dan pencegahan juga menjadi penekanan, karena pendidikan dan pencegahan adalah kunci utama dalam upaya anti-narkoba.
“Kami akan terus melakukan program-program seperti road show generasi emas tanpa narkoba, kampung bebas narkoba, audiensi kepada para pengasuh pondok pesantren, edukasi di sekolah-sekolah, tempat ibadah, dan komunitas, agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat tentang bahaya narkoba dan dampak negatifnya, ” pungkas Kapolda Jatim. (*)